Charista Keiko 1801445983
Senin, 27 April 2015
PAUD AN-NUR|| RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten
Analisa diri:
Walaupun ini merupakan pengalaman pertama saya mengajar PAUD, menurut saya, saya sudah cukup baik. Saya sudah bisa mendekatkan diri dengan anak-anak, membuat nama saya diingat beberapa anak, menyebar tawa di ibu guru dan anak-anak serta orangtua mereka sungguh merupakan prestasi bagi saya. Mungkin yang perlu saya perbaiki ialah dalam mengajarkan saya perlu lebih disiplin atau tegas tapi baik karena saya masih mengalami kesulitan dalam menarik perhatian mereka, terutama anak kelas TK P yang masih berumur 2-3 tahun yang saya ajar tersebut. Dibutuhkan kesabaran lebih dan kreativitas lebih bagi saya untuk dengan efektif memanfaatkan waktu pembelajaran. Karena jika mereka tidak memperhatikan atau main-main sendiri maka pelajaran tersebut tidak efektif. Saya telah berusaha semaksimal mungkin tapi saya yakin saya bisa lebih dari itu.
Penerapan nilai-nilai Pancasila dibalik kegiatan ini:
Sila-1 Ketuhanan Yang Maha Esa: Kegiatan belajar-mengajar diawali dan diakhiri dengan berdoa dan melafalkan ayat Al-Quran. Sebelum makan juga dibimbing berdoa. Mereka juga diingatkan oleh ibu guru agar menaati ajaran-ajaran agama dan mengucap syukur.
Sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Hari ini anak-anak lebih dapat bebas bermain dan berinteraksi bersama walaupun dipenuhi berbagai perbedaan. Pengalaman menang-kalah pun mereka rasakan. Tetapi mereka sudah dapat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan menerima kekalahan dengan lapang dada, bermain dengan adil sesuai peraturan, rukun dan menghargai setiap tindakan teman-temannya apaadanya, seperti saat kelompok laki yang menang permainan kereta api mereka tidak mengolok yang perempuan. Sangat terlihat adanya kedamaian dan kasih sayang diantara mereka yang tercipta oleh karena menjunjung sila ini.
Sila ke-3 Persatuan Indonesia: Dapat dilihat dari bagaimana mereka telah berusaha menerapkan upacara bendera dan mengenal tentang bendera negara Indonesia sendiri. Mendukung tema “Tanah Airku” dalam menimbulkan rasa cinta tanah air. Seragam mereka pun mendukung bentuk pengabdian kepada tanah air.
Sila ke-3 Persatuan Indonesia: Dengan mau saling menghargai perbedaan kebudayaan oleh karena perbedaan agama misalnya salim tersebut adalah contoh hal yang mendukung persatuan dan kesatuan.
Sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Disini kami memilih perwakilan dari kelompok kami sebagai ketua untuk menyerahkan parsel buah ke ibu-ibu guru dan dalam pemilihan tersebut diterapkan kegiatan musyawarah. Aktivitas di hari ini juga diawali dengan musyawarah yang berlangsung dengan kekeluargaan merumuskan kegiatan pembelajaran apa yang akan dilaksanakan dan berarti jika kami sudah menyetujui maka kami harus bertanggung jawab dengan hasil musyawarah kami dengan ibu guru tersebut.
Sila ke-5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Kami dan ibu-ibu guru memperlakukan mereka dengan setara dan adil. Mereka juga sudah mau saling membantu jika temannya ada kesulitan menjawab tebak-tebakan. Serta prestasi yang telah mereka dapatkan itu karena didukung adanya kemauan bekerja sama mewujudkan kemajuan dan menghargai hasil karya orang lain.
Saran dan masukan untuk PAUD AN-NUR:
Menurut saya ibu-ibu guru sudah mengajar sangat baik. Penuh kasih sayang dan perhatian, memaklumi kekurangan dan mendukung kelebihan setiap anak. Kegiatan atau jadwal aktivitas yang diadakan di PAUD juga sudah cukup bervariasi hanya saja media pengajaran yang disediakan kurang lengkap dan walaupun sudah kami berikan beberapa media bantu untuk pengajaran selanjutnya, kurang dihargai secara antusias. Seragam mereka pun juga sudah sangat baik dan variatif. Sebagai tambahan mungkin di materi nya lebih dibuat agar efektif mendukung perkembangan pengetahuan dan kreatifitas anak agar lebih pesat misal dengan sedikit bahasa inggris.
Pendapat dan pesan kesan dari PAUD:
Ibu-ibu guru mengatakan kelompok kami bisa lebih dekat berbaur dan bermain bersama dengan anak-anak di PAUD ini dibandingkan dengan kelompok sebelumnya yang datang. Mereka juga memuji kami karena telah mengajar dengan cukup baik.
Charista Keiko 1801445983
Senin, 27 April 2015
PAUD AN-NUR|| RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten
Saya datang dengan perasaan sedih karena hari ini hari terakhir saya mengajar di PAUD AN-NUR. Sungguh tidak terasa karena saya sungguh menikmati. Selalu rindu dengan anak-anak dan ibu-ibu guru. Kegiatan ini bukan terasa seperti beban dari tugas kuliah melainkan terasa seperti kesempatan mendapatkan pengalaman baru yang berharga. Banyak kesempatan untuk mempelajari hal baru juga bagi saya. Justru dengan motivasi menghadapi kenyataan pahit bahwa hari ini hari terakhir mengajar maka saya bertekad untuk lebih menggunakan waktu dengan efektif. Saya menjadi sangat bersemangat dan aktif mendekatkan diri dengan anak-anak dan ibu guru.
Anak-anak masih senang bereksplorasiDi kelas TK B
Tema hari ini yaitu “Alam Semesta”. Menjelaskan matahari dan bulan adanya dimana, perbedaan siang dan malam, perbedaan habitat dan lain sebagainya. Setelah itu kami mengajar mengembangkan imajinasi mereka dengan menyusun balok-balok. Kemudian di jam istirahat saya juga mendapatkan pengalaman baru menyuapi anak-anak yang sulit makan sendiri sampai habis. Lucunya beberepa dari mereka ingin disuapi atau ingin makanan milik temannya yang telah saya suapi.
Saya menyuapi Rizky agar mau habis
Anak-anak berlarian takut dengan Saya
Entah mengapa di jam istirahat hari ini terasa lebih lama dan menyenangkan. Mungkin dikarenakan oleh saya yang lebih aktif benar-benar bermain bersama mereka. Mencoba alat permainan di taman bermain PAUD AN-NUR yang kemudian ternyata jika saya bermain itu menarik perhatian anak-anak sehingga mereka mengikuti saya kesana-kemari ke berbagai permainan. Mereka berebut ingin bermain bersama, padahal biasanya jika istirahat mereka banyak juga yang memilih untuk langsung ingin cepat pulang atau makan lama di kelas. Saat saya mencoba menakut-nakuti mereka tertawa histeris dan kabur minta dikejar. Sungguh asik bahkan ada yang berkata “Kakak besok datang lagi kan? Seru main sama kakak!” Di dalam hati saya menjawab dengan sedih bahwa ini hari terakhir. Ada juga anak laki TK B yang berkata “I Love You Kakak” ke saya. Sungguh terkejut sekaligus senang.
Evaluasi sebelum pulang
Sebenarnya kami tidak memberitahu anak-anak bahwa hari ini adalah hari ini ialah hari terakhir kami mengajar disini. Kami tidak ingin mereka sedih, jadi sebenarnya tidak ada acara perpisahan yang berarti diantara kami dan anak-anak. Setelah seluruh anak-anak pulang, ibu guru datang ke kami membawakan sertifikat masing-masing yang berisi penghargaan atas upaya kami mengajar disitu. Tidak disangka dan kami pun sungguh berterima kasih. Sebagai acara perpisahan yang membanggakan, saya mengajak berfoto masing-masing saat menerima penyerahan sertifikat dari ibu-ibub guru. Tidak lupa kami juga memberikan tanda terima kasih ke ibu guru berupa parsel buah agar mereka makin sehat. Saya juga bertukar kontak dengan ibu Imu salah satu ibu guru sebagai perwakilan yang bisa saya kirimkan foto-foto hasil kegiatan kami mengajar selama 6 hari bersama mereka di PAUD AN-NUR.
Thomas menyerahkan parsel ke ibu Rosi
Saya menerima penghargaan dari ibu Imu, ibu Rosi dan Ibu LinFoto terakhir kami semua dengan ibu-ibu guru
Penerapan nilai Pancasila dibalik kegiatan ini yaitu:
Sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Disini kami memilih perwakilan dari kelompok kami sebagai ketua untuk menyerahkan parsel buah ke ibu-ibu guru dan dalam pemilihan tersebut diterapkan kegiatan musyawarah. Aktivitas di hari ini juga diawali dengan musyawarah yang berlangsung dengan kekeluargaan merumuskan kegiatan pembelajaran apa yang akan dilaksanakan dan berarti jika kami sudah menyetujui maka kami harus bertanggung jawab dengan hasil musyawarah kami dengan ibu guru tersebut.
Charista Keiko 1801445983
Jumat, 24 April 2015
PAUD AN-NUR|| RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten
Hari kelima kami mengajar bertemu lagi dengan hari Jumat. Hari dimana tidak ada kegiatan pembelajaran secara formal melainkan seluruh anak bergabung dan bermain serta berolahraga bersama. Kegiatan hari ini diawali dengan senam pagi dibimbing oleh ibu-ibu guru. Mereka sungguh bersemangat dan antusias mengikuti gerakan dan energinya sungguh banyak sehingga tidak ada yang terlihat kelelahan.
Senam pagi diluar
Nampaknya beberapa dari mereka baru saja mengikuti lomba menari dan berhasil mendapatkan juara. Dengan kegigihan ibu-ibu guru mengajar mereka akhirnya PAUD AN-NUR dapat membawa pulang sebuah piala.
Ibu guru menyerahkan piala
Selesai kegiatan pembuka di aula mini PAUD AN-NUR, kali ini kami memilih untuk mengajak mereka bermain di ruang kelas TK B yang ruangannya berukuran paling besar. Disitu kami mengadakan permainan tebak-tebakan tentang hewan dan transportasi dibantu dengan memperagakannya dengan ceria sehingga anak-anak tertawa dan tertarik. Mereka sudah dapat menjawab dengan benar sebagian besar dari tebak-tebakan kami.
Anak-anak memperhatikan
Nadia, Stefany, Ka Tita bersama anak-anak
Tidak terasa aktivitas hari ini sudah waktunya berakhir. Seperti biasa setelah kegiatan penutup, mereka salim ke kami dan pulang. Kami juga tidak lupa berpamitan salim dan berterima kasih dengan ibu-ibu guru tercinta.
Penerapan nilai Pancasila dibalik kegiatan ini yaitu:
Sila ke-5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Kami dan ibu-ibu guru memperlakukan mereka dengan setara dan adil. Mereka juga sudah mau saling membantu jika temannya ada kesulitan menjawab tebak-tebakan. Serta prestasi yang telah mereka dapatkan itu karena didukung adanya kemauan bekerja sama mewujudkan kemajuan dan menghargai hasil karya orang lain.
Charista Keiko 1801445983
Senin, 20 April 2015
PAUD AN-NUR|| RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten
Sesampainya disana, kami melihat anak-anak dan ibu guru sedang melakukan upacara bendera bersama. Ternyata di setiap hari Senin mereka melaksanakan upacara bendera seperti saat kami sebelum kuliah dahulu. Dengan melakukan upacara bendera kita ditanamkan rasa cinta terhadap negara Indonesia. Hari ini juga seragam mereka sungguh unik seperti seragam para tentara atau aparat keamanan yang siap bertugas membela negara.
Siap-siap memulai pelajaran
Dibalik itu ada rasa kecewa di diri saya karena mendapati anak-anak yang masuk hari ini lebih sedikit dibanding hari-hari kunjungan kami sebelumnya. Bahkan di kelas TK P saya mengajar, hanya 5 anak yang hadir. Tapi itu semua tidak mematahkan semangat saya untuk tetap mendidik mereka lebih baik dan cerdas. Justru muncul pemikiran positif bahwa dengan begini saya bisa mengerahkan perhatian dan tenaga saya dengan lebih terfokus ke masing-masing anak.
Saya dengan Biyan si cewe tomboy
Saat kami bertanya apa warna bendera nasional Indonesia, mereka sudah dapat menjawab Merah Putih dan menunjuk warna tersebut. Hari ini kami mengajarkan membuat bendera Merah Putih dengan kertas origami. Awalnya kertas origami kami gunting menjadi 2 bagian yang lebih kecil. Dalam proses pembuatan, beberapa dari mereka masih sering merengek tidak bisa dan sungguh butuh bantuan secara masing-masing hanya untuk membuat satu buah lipatan. Saya dan Alex melakukannya dengan mengarahkan tangan mereka untuk melipatnya. Setelah dilipat kami membimbing mereka untuk memberikan lem di satu sisi dan merekatkannya ke buku tugas masing-masing. Dalam hal ini mereka lebih mahir dan mengerti. Kemudian kami membantu menggambar garis lurus sebagai tiang bendera. Karena untuk gambar garis lurus mereka masih sangat kesulitan.
Kelas TK A yang juga diajarkan Nadia melipat
Tidak terasa satu jam telah berlalu. Hari ini dengan pelajaran seperti itu justru nampaknya lebih banyak menguras tenaga karena mereka masih kesulitan dalam membuat sesuatu dengan lebih rapi. Waktu istirahat pun tiba dan kami menggiring mereka ke tempat cuci tangan dan mereka pun berbaris rapi secara bergantian dengan tertib mencuci tangan dan berdoa dibimbing ibu Yenny baru sesudah itu diperbolehkan makan bekal hingga habis. Mereka kami nasehati agar menghargai makanan. Agar merasa bersyukur dan menghargai jerih payah kasih sayang orangtua.
Anak-anak mencuci tangan sebelum makanDi akhir jam istirahat
Penerapan nilai Pancasila dibalik kegiatan ini yaitu:
Sila ke-3 Persatuan Indonesia: Dapat dilihat dari bagaimana mereka telah berusaha menerapkan upacara bendera dan mengenal tentang bendera negara Indonesia sendiri. Mendukung tema “Tanah Airku” dalam menimbulkan rasa cinta tanah air. Seragam mereka pun mendukung bentuk pengabdian kepada tanah air.
Charista Keiko 1801445983
Jumat, 17 April 2015
PAUD AN-NUR|| RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten
Di pertemuan sebelumnya kami telah diberikan pengarahan oleh ibu-ibu guru bahwa hari ini hari jumat adalah hari yang paling seru dan asik karena seluruh anak-anak TK P, TK A dan TK B bergabung belajar diluar kelas melalui kegiatan olahraga serta permainan-permainan maupun pertunjukan. Oleh karena itu, hari ini menjadi hari yang kami tunggu karena kami berpikir memiliki kesempatan untuk lebih mengakrabkan diri dengan seluruh anak-anak dengan bermain bersama serta mengajarkan mereka hal-hal yang lebih menarik.
Dengan bangga foto di PAUD AN-NUR
Setelah melalui brainstorming dan diskusi kelompok kami sejak 2 hari sebelumnya, kami telah memutuskan untuk mengadakan pertunjukan coca-cola meletus. Sebelumnya kami mengajak anak-anak membentuk lingkaran mengelilingi teman saya yang kemudian memasukan permen mint mentos kedalam botol berisi coca-cola dan seketika soda coca-cola tersebut keluar seperti lava gunung meletus. Anak-anak dan ibu guru pun terkejut dan tertawa. Lalu kemudian teman saya menjelaskan alasan hal tersebut dapat terjadi dengan bahasa yang mungkin dapat dimengerti mereka.
Membentuk lingkaranPertunjukan coca-cola meletus
Tampaknya anak-anak sudah tidak sabar untuk bermain daripada hanya diam melihat pertunjukan. Kegiatan selanjutnya ialah bermain kereta api dengan dibantu tali rafia yang telat kami siapkan. Saya memimpin barisan anak perempuan dengan berjalan sambil berbaris diikat menjadi satu oleh tali rafia, kemudian bersaing dengan barisan anak laki mana yang lebih cepat sambil bernyanyi bersama. Permainan ini dimaksudkan untuk mengajarkan dan melatih kekompakan dengan mempersatukan diri kita dengan orang lain serta dibutuhkan pemimpin yang baik dalam sebuah tim.
Membantu menyusun barisanBermain kereta apiMemimpin barisan anak perempuan
Permainan berikutnya yaitu harta karun mencari buah. Berbagai macam buah telah disebarkan dan disembunyikan di arena dalam PAUD oleh teman-teman saya saat saya mengajak bermain permainan pertama, sehingga waktu lebih efektif. Disini anak-anak sungguh antusias dan terlihat ingin membanggakan kami dan ibu-ibu guru dengan ingin menjadi juara paling banyak mengumpulkan dan memasukan ke kotak semula dari buah-buahan plastik tersebut. Mereka berlarian kesana kemari dan mengambil buah tanpa berebut atau berantem.
Saya mencegah Raffi menumpahkan harta karun
Terakhir yaitu permainan mengelilingi kursi sambil diiringi nyanyian yang jika nyanyian lagu anak-anak tersebut yang kami dan ibu guru nyanyikan berhenti, mereka harus bisa dapat duduk di sebuah kursi yang jumlahnya terbatas. Yang gagal mendapat kursi maka kalah, semakin lama semakin berkurang jumlah kursi yang kami sediakan untuk ditemukan pemenangnya. Disini kami ingin melatih ketanggapan dan konsentrasi mereka.
Anak-anak bermain rebutan kursi
Dapat dilihat bahwa walaupun seluruh kegiatan hari ini diikuti oleh seluruh tingkatan kelas tetapi perbedaan mereka tidak menjadi hal yang dapat dipermasalahkan. Mereka bermain bersama, kemampuan mereka juga tidak terlalu berbeda walaupun jeda 1-2tahun, hanya saja beberapa anak masih belum mau ikut bergabung karena tidak mau pisah dari orangtuanya. Tetapi inti dari pertunjukan dan permainan yang kami adakan ini menurut saya ialah membuat tawa di wajah anak-anak, ibu-ibu guru serta orang tua mereka. Entah mengapa itu seperti sebuah prestasi dan kebahagiaan bagi saya.
Penerapan nilai Pancasila dibalik kegiatan ini yaitu:
Sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Hari ini anak-anak lebih dapat bebas bermain dan berinteraksi bersama walaupun dipenuhi berbagai perbedaan. Pengalaman menang-kalah pun mereka rasakan. Tetapi mereka sudah dapat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan menerima kekalahan dengan lapang dada, bermain dengan adil sesuai peraturan, rukun dan menghargai setiap tindakan teman-temannya apaadanya, seperti saat kelompok laki yang menang permainan kereta api mereka tidak mengolok yang perempuan. Sangat terlihat adanya kedamaian dan kasih sayang diantara mereka yang tercipta oleh karena menjunjung sila ini.
Charista Keiko 1801445983
Rabu, 15 April 2015
PAUD AN-NUR|| RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten
Mengetahui saya masih memiliki kesempatan mengajar lagi hari ini, saya sudah tidak sabar ingin melihat wajah ceria mereka, saya rindu dengan mereka, seketika rasa ngantuk saya pun sirna dan berubah menjadi semangat. Saya cukup antusias, setelah kami sampai, kami langsung disambut oleh kehangatan mereka lagi, disitu saya sadar bahwa negeri ini membutuhkan generasi yang antusias dan penuh semangat sebagai penerus nantinya, karena dengan semangat, semua hal memungkinkan, kami juga sadar bahwa kami secara tidak langsung sebagai anak muda harus menjadi panutan yang baik bagi mereka agar mereka terinspirasi, sebab dalam umur umur mereka, mereka itu dalam tahap pembelajaran yang suka meniru orang yang lebih tua sebagai panutan mereka.
Persahabatan lugu antara Raffi dan Biyan
Hari ini saya sudah lebih mempersiapkan diri dengan membawakan mereka hadiah-hadiah yang lebih menarik yang mendukung pengajaran dan sekaligus untuk disumbangkan ke PAUD AN-NUR tersebut. Hadiah yang saya bawa antara lain pensil warna, lilin mainan, boneka yang sudah tidak terpakai, celengan untuk melatih mereka menabung dan lain sebagainya.
Mencoba menarik perhatian fokus anak-anak
Materi pelajaran hari ini yaitu pengenalan warna. Ibu Yenny menyatakan bahwa anak-anak TK P tersebut belum terlalu bisa mengenal warna tanpa media berbentuk fisik secara langsung. Maka dengan bermodalan berbagai macam buah plastik yang telah disediakan oleh PAUD, kami mengajarkan warna sekaligus nama-nama buah tersebut serta rasa dari buah tersebut. Kami mengkondisikan agar setiap anak minimal harus bisa atau mau sekali untuk menjawab lalu kemudian saya berikan pensil warna yang mereka tunjuk sendiri ingin warna apa sebagai hadiahnya. Tapi ternyata mereka itu belum bisa menulis maupun mewarnai! Sehingga saya merasa seperti salah memberikan hadiah terhadap anak-anak TK P tersebut. Dengan tersenyum disini saya tersadar bahwa betapa sabarnya mereka yang pernah mengajar saya dari belum bisa apa-apa.
Dengan Pia dan Syifa
Karena hari ini saya juga sudah membawa lilin mainan, saya mengajak mereka untuk berkreasi dengan bentuk-bentuk sederhana dan mengembangkan imaginasi mereka dengan menggabungkan lilin-lilin warna itu seperti ada yang membuat bulatan, cacing-cacingan, kolam renang (katanya karena gepeng dan biru). Setelah itu waktu istirahat pun tiba. Sebelum beristirahat anak-anak dilatih untuk bisa merapikan kelasnya dengan mengembalikan kembali buah-buah plastik ke dalam kotak tempat menyimpannya semula dan memasukan lilin-lilin mainan ke dalam plastik. Dengan memberi tantangan seperti cepat-cepatan mereka pun lebih antusias dan mudah diarahkan seolah-olah mereka sudah menyukai tantangan. Hari ini pun diakhiri dengan kegiatan rutin seperti di hari sebelumnya.
Saya mencoba menyuapi Rafii
Ada saat dimana seorang anak TK B memperlakukan kucing dengan kasar dan lucunya saat saya tegur dia langsung bertingkah sebaliknya seperti mengelus kucing tersebut dan bilang sebenarnya ia suka kucing dan sebelnya kucing mengganggu ia makan tapi ia berjanji tidak akan mengkasari kucing tersebut lagi. Sungguh senang perasaan saya bisa berinteraksi seperti itu dengannya seperti ada yang menghargai nasehat saya dan saya bangga saya berhasil membuatnya menjadi anak yang lebih baik.
Seorang anak TK B bermain dengan kucing
Penerapan nilai Pancasila dibalik kegiatan ini yaitu:
Sila-1 Ketuhanan Yang Maha Esa: Kegiatan belajar-mengajar diawali dan diakhiri dengan berdoa dan melafalkan ayat Al-Quran. Sebelum makan juga dibimbing berdoa. Mereka juga diingatkan oleh ibu guru agar menaati ajaran-ajaran agama dan mengucap syukur.
Charista Keiko 1801445983
Selasa, 14 April 2015
PAUD AN-NUR|| RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam dari Binus Alsut akhirnya sampai juga di paud tempat saya dan ke 6 teman saya akan mengajar. Jam 8 tepat kami sampai dan dengan rasa tidak sabar menunggu waktu untuk mulai mengajar sambil melihat anak-anak gabungan TK P, TK A dan TK B tersebut baris-berbaris, bernyanyi dan kemudian berdoa serta melafalkan ayat Al-Quran.
Pemandangan pertama setibanya kami disitu
Kehadiran kami tersebut disambut dengan senyuman-senyuman tulus ke 4 ibu guru yang mengajar disana bernama Ibu Imu, Ibu Yenny, Ibu Rossy, dan Ibu Lin. Suasana kekeluargaan sungguh terasa ketika kami dipersilakan untuk mulai memperkenalkan diri di depan seluruh anak-anak yang berwajah ceria. Saya ditunjuk oleh anak-anak untuk mulai pertama, saya memperkenalkan diri saya dengan nama “Ka Tita”. Menurut saya anak kecil masih susah untuk menyebut dan mengingat nama yang rumit seperti “Charista”.
Seluruh anak berkumpul
Setelah kami selesai memperkenalkan diri, ibu guru menggiring mereka masuk kelas dan mempersilakan saya untuk mulai mengajar. Saya berpasangan dengan teman saya Alex dan memilih mengajar di kelas TK P yang pada hari ini hadir hanya 8 anak bernama Rafa, Biyan, Gilang, Pia, Rizky, Syfia, Avita dan Kayla dari total murid TK P yang berjumlah 11 anak. Mereka berumur 2-3 tahun yang ternyata belum dapat membaca dan menulis bahkan berbicara pun masih belum jelas. Awalnya kami bingung untuk mengajar mereka karena untuk diajak berbicara saja mereka susah fokus dan memang seperti kata Ibu Yenny, guru mereka yang membimbing kami mengajar, mereka itu masih seperti punya dunia sendiri. Beberapa dari mereka ada yang masih belum mau jauh atau tidak bisa lepas dari orangtuanya.
Saya di dalam ruang kelas TK P
Tema hari ini yaitu Tanah Airku, yang berfokus pada perbedaan kota dan desa. Dengan berbekal buku bergambar, kami mengajarkan apa saja hewan yang tinggal di desa dan di kota, termasuk menjelaskan habitat, ciri-ciri tubuh dan perilaku dari hewan-hewan tersebut seperti harimau, burung, buaya dan sebagainya. Walaupun sulit, di sela-sela penjelasan kami juga mengajak mereka untuk aktif menjawab pertanyaan kami yang jika benar dipuji dan jika salah dibenarkan dan tetap diberi pujian atas usahanya telah menjawab.
Alex, Ka Tita, Ibu Yenny, Raffi
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 10 tepat. Sudah waktunya untuk anak-anak TK P istirahat dan makan bekal atau jajan. Ternyata jam pelajaran TK P paling cepat dibanding tingkatan diatasnya. Sebelum mulai makan ibu Yenny membimbing mereka untuk berdoa sebelum makan dan dilatih untuk menghabiskan makanannya. Diantara mereka ada yang sudah bisa makan sendiri tetapi juga masih ada yang harus disuapin.
Saya menggendong Kayla (Anak Berkebutuhan Khusus)
Setelah selesai makan di dalam kelas. Ada waktu untuk bermain ke taman bermain bergabung bersama anak-anak tingkatan atas lainnya (TK A dan TK B). Saat itu ibu guru memutar lagu anak-anak yang membuat suasana makin meriah. Beberapa anak kemudian ikut menari bersama ibu guru.
Sekitar jam setengah 11 seluruh anak-anak disuruh untuk kembali berkumpul dan diajak ibu guru untuk review apa yang telah mereka pelajari hari ini dan kemudian bernyanyi dan doa pulang. Sebelum mereka pulang setiap anak salim dengan kami, saya merasakan indahnya mempersatukan diri dengan berbagai kebudayaan lain seperti budaya salim di agama Islam. Kami juga salim kepada ibu-ibu guru saat kami akan pulang. Sebelum pulang kami tidak lupa untuk bertanya mengenai apa rencana kegiatan pengajaran untuk besok. Hari pertama mengajar di PAUD AN-NUR diawali dan diakhiri oleh senyuman dari kami dan ibu guru.
Kami bersama Ibu Guru
Penerapan nilai Pancasila dibalik kegiatan ini yaitu:
Sila ke-3 Persatuan Indonesia: Dengan mau saling menghargai perbedaan kebudayaan oleh karena perbedaan agama misalnya salim tersebut adalah contoh hal yang mendukung persatuan dan kesatuan.
Charista Keiko. 1801445983. LN21. Character Building Pancasila & Teach for Indonesia.
Dibekali tugas dari mata kuliah Character Building Pancasila, saya memiliki kesempatan untuk melakukan Community Service. Tugas tersebut ialah mengajar PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini.
Disini saya akan menceritakan pengalaman pertama saya mengajar selama 6 hari di sebuah PAUD bernama PAUD An-Nur yang berlokasi di RT. 003 RW. 01 Kelurahan Cilenggang Kecamatan Serpong Tangerang Selatan – Banten.
Tidak lupa saya juga akan menuliskan kaitan nilai-nilai pancasila yang terkandung dari pengalaman saya tersebut 🙂